PageList1

  • Integer vitae nulla!
  • Suspendisse neque tellus
  • Curabitur faucibus

Bangunan Tahan Gempa

walaupun gempa tidak dapat kita prediksi, namun kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya dengan cara membangun rumah tahan gempa. Gempa yang melanda Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah telah menimbulkan kerusakan yang sangat parah, lebih dari 6000 orang tewas, dan ribuan rumah rusak berat, terutama di Kabupaten Bantul,  Kabupaten Klaten dan sebagian Kabupaten Sleman. Dari pengamatan di lapangan bangunan yang rusak terutama karena tidak mengikuti kaedah engineering, terutama tidak didesain tahan gempa.Bangunan-bangunan lama yang menggunakan kayu dan bambu sudah digantikan dengan bangunan dinding bata yang berat tanpa perkuatan yang memadahi. Bangunan yang berat akan menerima gaya inersia (gaya yang ditimbulkan gempa) yang lebih besar daripada bangunan yang ringan. Bangunan dari batu-bata tanpa perkuatan yang memadahi akan bersifat getas dan mudah runtuh. Pengalaman menunjukkan bangunan dari kayu/bambu justru lebih tahan gempa karena bangunan tersebut lebih ringan dan daktail (liat).
Teknik pembuatan bangunan kayu/bambu merupakan warisan nenek moyang kita yang sudah teruji selama ratusan tahun. Nenek moyang kita selalu meng “upgrade” manakala bangunan tersebut rusak kena gempa dan mencoba teknik-teknik baru, dan ini berlangsung selama ratusan tahun sampai bentuk yang sekarang ini. Mereka cukup teliti dalam membangun, terutama pada bagian sambungan-sambungan antar elemen bangunan.
Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat gempa. Penerapan konsep tahan gempa antara lain dengan cara membuat sambungan yang cukup kuat diantara berbagai elemen tersebut serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat. 


Pengertian Bangunan Tahan Gempa
Membangun bangunan yang dapat menahan beban gempa adalah tidak ekonomis. Oleh karena itu prioritas utama dalam membangun bangunan tahan gempa adalah terciptanya suatu bangunan yang dapat mencegah terjadinya korban, serta memperkecil kerugian harta benda. Dari hal tersebut pengertian bangunan tahan gempa adalah:
Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun pada komponen strukturalnya.
Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya (plafond runtuh, dinding retak) akan tetapi komponen struktural (kolom, balok, sloof) tidak boleh rusak.
Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar.

Konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Prinsipnya pada dasarnya ada dua: kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman.
Prinsip Kekakuan struktur rumah menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Terbukti, bahwa struktur kaku seperti beton bertulang bila dibuat dengan baik dapat meredam getaran gempa dengan baik. Hal ini berarti memperhatikan sungguh-sungguh struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.

Prinsip Fleksibilitas: Adanya kemungkinan struktur bangunan dapat bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan-tumpuan beban. Yang dimaksud hubungan tumpuan roll adalah jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran.

Prinsip penggunaan bahan material yang ringan dan 'kenyal': yaitu menggunakan bahan-bahan material ringan yang tidak lebih membahayakan bila runtuh, dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada. Contohnya struktur kayu yang dapat menerima perpindahan hubungan antar kayu dalam skala gempa sedang.
Prinsip massa yang terpisah-pisah: yaitu memecah bangunan dalam beberapa bagian struktur yang lebih kecil, sehingga struktur ini tidak terlalu besar, terlalu panjang karena bila terkena gempa harus meredam getaran lebih besar. (Gambar lihat dihttp://www.pu.go.id/publik/bencana/gempa/gempa%20tsunami4.htm)

0 komentar:

Posting Komentar